Jumat, 26 April 2013

Women Empowerment (Pemberdayaan Wanita) sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas Potensi yang dimiliki Kaum Wanita Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Semarang



Women Empowerment (Pemberdayaan Wanita) sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas Potensi yang dimiliki Kaum Wanita Untuk Meningkatkan  Kesejahteraan Masyarakat Semarang

Oleh : Rokhimah (Pendidikan Akuntansi /Universitas Negeri Semarang)

Wanita adalah sosok yang memiliki potensi luar biasa dari kodratnya mengandung anak sampai mengurus rumah tangga serta hidup dalam masyarakat.Dalam perkembangan arus globalisasi wanita semakin menebar sayap potensinya baik dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan karier dan social.Kondisi wanita khususnya provinsi jawa tengah masih memprihatinkan hal ini disebabkan pendidikan yang masih rendah.Masalah lain yang dihadapi wanita adalah wanita yang berperan sebagai kepala rumah tangga serta menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual.Pengaruh masalah tersebut akan mempengaruhi psikologis wanita sehingga menimbulkan pertikaian dalam keluarga , dalam hal ini indikasi kesejahteraan sebuah keluarga tidak tercapai.Berdasarkan hal tersebut keluarga sebagai miniature sebuah masyarakat tidak memperoleh kesejahteraan sehingga akan menimbulkan efek kepada masyarakat lain. Dengan mencapai tingkat kesejahteraan tertentu, seseorang akan mampu menikmati hidup secara wajar dan menyenangkan, karena kebutuhan materiil dan spirituilnya terpenuhi. Lebih dari itu dengan menjadi keluarga yang sejahtera seluruh anggota keluarga akan dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki.
Secara konseptual, keluarga sejahtera selalu bercirikan ketahanan keluarga yang tinggi. Ketahanan keluarga yang dimaksud adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materiil dan psikis mental-spiritual guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan lahir maupun kebahagiaan batin.
Secara operasional, keluarga sejahtera berkarakteristik keluarga yang dapat melaksanakan 8 fungsi keluarga, yakni : (1) Fungsi Keagamaan, (2) Fungsi Sosial Budaya, (3) Fungsi Cinta Kasih, (4) Fungsi Melindungi, (5) Fungsi Reproduksi, (6) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, (7) Fungsi ekonomi, (8) Fungsi Pembinaan Lingkungan.Ketahanan keluarga hanya dapat tercipta apabila keluarga yang bersangkutan dapat melaksanakan 8 fungsi keluarga secara serasi, selaras dan seimbang. Sebuah keluarga tidak akan pernah mencapai tahapan sejahtera apabila fungsi-fungsi keluarga tersebut berjalan secara timpang atau beberapa fungsi tidak dapat dilaksanakan meskipun fungsi lainnya mampu berjalan secara mantap. Sebuah contoh kecil, keluarga yang kaya secara materi yang dalam hal ini fungsi ekonomi keluarga dapat dilaksanakan secara optimal, tidak akan berarti apa-apa untuk mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera bila dalam keluarga tersebut tidak ada rasa kasih sayang.Berdasarkan hal tersebut wanita memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan masyarakat sejahtera.Dalam hal ini potensi yang dimiliki wanita harus dikembangkan dan diberdayakan.Solusi yang harus dilakukan adalah membuat wanita dapat memaksimalkan potensinya melalui empowerment (pemberdayaan) dengan meningkatkan softskill maupun hardskill.
Aspek – aspek yang harus diperhatikan dalam memberdayakan wanita :
            Pertama adalah pemberdayaan dalam hal nilai – nilai keagamaan dan karakter kepribadian positif.Nilai – nilai agama sangat penting dalam diri wanita karena hal ini yang bisa mempengaruhi psikologis anggota keluarga sehingga keluarga tersebut dapat mencapai kesejahteraan batin.Kepribadian positif adalah watak yang dimiliki oleh wanita yang bisa memberi ketentraman dalam keluarga maupun masyarakat.Contoh kepribadian positif adalah ramah , kasih sayang , sabar ,sopan ,dll.Pemberdayaan melalui kegiatan kajian agama , pergaulan dalam lingkungan positif.Dengan wanita memiliki potensi keagamaan dan pribadi yang positif maka akan berdampak pada anak dan keluarganya sehingga mereka memperoleh ketentraman jiwa dapat mencapai kesejahteraan batin.Dengan karakter yang baik maka wanita dapat menjaga kehormatan suami dan keluarga.
Kedua pendidikan , Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup(Achmad Munib, dkk : 2010).Wanita di daerah Jawa tengah khususnya di desa – desa dasar pendidikan mereka hanya SD.Sehingga mereka sulit untuk mengikuti mainstreaming into development.Pada akhirnya potensi yang dimiliki wanita tidak bisa berkembang.Untuk saat ini pendidikan sebagian besar hanya dinikmati oleh kaum elitisme yaitu kecenderungan penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah menguntungkan kelompok masyarakat yang kecil atau yang justru mampu ditinjau dari segi ekonomi (Tilaar : 1991 : 8).
Ketiga adalah pemberdayaan softskill ,keterbatasan lapangan pekerjaan tidak diimbangi dengan berkembangnya manusia maka perlu ada pemberdayaan kemampuan softskil. Seperti kita ketahui masalah yang kita sering dengar adalah banyak wanita di Jawa Tengah yang bekerja sebagai TKI sehingga mereka harus meninggalkan keluarga dan tidak bisa mengembangkan potensinya untuk meningkatkan kesejahteraan didalam keluarga.Para wanita tersebut hanya mengejar materi sehingga akan mengurangi kesejahteraan batin didalam keluarganya.Hal lain dalam memberdayakan wanita meningkatkan kemampuan melalui pelatihan softskill. Pelatihan softskill melalui kursus dan training – training.Dengan pelatihan softskill maka wanita tersebut memiliki skill yang dapat meningkatkan financial dalam sebuah keluarga serta masyarakat.
Keempat adalah pemberdayaan kecerdasan social ,yang dimaksud kecerdasan social adalah kemampuan seseorang untuk bergaul dalam kehidupan masyarakat secara seimbang dan selaras.Dalam hal ini keterlibatan wanita dalam pergaulan social sangat penting karena dengan wanita bergaul maka akan lebih mengetahui kondisi perkembangan yang ada didalam masyarakat.Seorang wanita yang cenderung intovet mereka akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sehingga dirinya akan sulit memanaje dirinya untuk berperan dalam keluarga.
Kelima pemberdayaan kemandirian , yang dimaksud kemandirian adalah membiasakan mandiri untuk kaum wanita baik dalam mengembangkan potensi maupun dalam mengurus rumah tangga misalnya menumbuhkan jiwa entrepreneur melalui kegiatan usaha kecil bagi kaum wanita.Dalam sebuah keluarga wanita sangat memerlukan kemandirian misal dalam mengurus anak , mengurus suami dan mengurus segala asset dalam keluarga.
Tujuan dari pemberdayaan wanita adalah mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh wanita agar merubah kondisi masyarakat Semarang yang lebih baik.Dengan pemberdayaan tersebut maka gender dan keterbelakangan yang dialami wanita dapat dikurangi.Dengan berkembangnya potensi wanita maka martabat wanita diharapkan lebih sehingga mereka leluasa dalam menjalankan aktivitasnya maka akan terbentuk harmonisasi dalam sebuah komunitas keluarga yang nantinya berkembang didalam masyarakat.
Idealnya wanita yang empowerment dapat menjalankan tugas sebagai seorang wanita dengan optimal dan menjadikan keluarga tersebut harmonis sehingga akan berkembang dalam kehidupan masyarakat.Dengan lima pemberdayaan tersebut wanita dapat menigkatkan taraf hidup dengan tidak menyampingkan tugasnya sebagai seorang wanita.Sebuah kesejahteraan pada hakekatnya kebahagiaan secara material maupun spiritual yang dirasakan oleh individu yang ada didalam komunitas tersebut.
Wanita yang inspiratif dan smart adalah wanita yang kreatif dan cerdas dalam melaksanakan tugas sehari – hari.Dalam hal ini wanita cermat dan tanggap dalam menghadapi suatu masalah serta mencari solusi yang tepat.Wanita yang telah diberdayakan diharapkan menjadi wanita yang inspiratif dan smart.Para wanita ini memiliki kecerdasan social dan emosional.Kecerdasan social adalah wanita yang dapat bermanfaat untuk orang lain serta simpatik terhadap masalah lingkungan.Kecerdasan emosional adalah wanita yang mengatur egonya untuk mencari pemecahan yang solutif.Para wanita ini adalah dambaan bagi keluarga , agama , bangsa dan Negara.Dengan melaksanakan peran tersebut wanita dapat memberi energy positif di dalam keluarga dan lingkungan sehingga menjadi inspiratif bagi setiap orang.Dengan wanita yang bertindak positif maka wanita menjadi sosok yang dinanti – nanti dalam sebuah komunitas baik komunitas kecil maupun besar.Wanita inspiratif dan smart adalah pahlawan wanita yang ditunggu saat ini.Seperti kita ketahui ada sosok wanita yang sangat menginspirasi seperti R.A Kartini , Khadijah , Aisyah , dll.Sosok wanita tersebut diharapkan muncul saat ini dimana membawa perubahan masyarakat yang lebih baik.
Dari segala pemaparan tentang pentingnya pemberdayaan wanita dapat disimpulkan wanita dapat melaksanakan tanggungjawab untuk mewujudkan dalam indikasi operasional keluarga yang sejahtera yaitu (1) Fungsi Keagamaan, (2) Fungsi Sosial Budaya, (3) Fungsi Cinta Kasih, (4) Fungsi Melindungi, (5) Fungsi Reproduksi, (6) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, (7) Fungsi ekonomi, (8) Fungsi Pembinaan Lingkungan.Delapan fungsi tersebut peranan wanita merupakan indikasi utama memperoleh delapan fungsi tersebut.Wanita Empowerment adalah wanita inspiratif dan smart mewujudkan masyarakat semarang yang sejahtera.
Daftar pustaka
Munib , achmad ,dkk.2010.Psikologi pendidikan.Semarang : Semarang press
Tilaar . Psikologi pendidikan hal 8. Semarang : Semarang press
http ://Wanita Inspiratif    Bincang    Komunitas    Pesona.htm
http ://Peran Wanita dalam Menciptakan Ketahanan Keluarga.htm

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar